Bukti ini blog Loudy

Maaf ini buat Bukti aja Bro bahwa blog ini benar punya Loudy



Read more...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keuntungan Menabung di Bank dibandingkan di Prudential


Bpk Cerdas Menabung jangka panjang di Bank:

Ia menabung Rp.1.000.000/bulan = Rp.12.000.000/thn = Rp.120.000.000 + bunga selama 10 tahun menabung.

Namun APABILA Bpk CERDAS mengalami gangguan kesehatan*, maka Bpk CERDAS:

- TIDAK MENDAPAT biaya Rawat Inap

- TIDAK MENDAPAT biaya ICU

- TIDAK MENDAPAT biaya kunjungan dokter umum

- TIDAK MENDAPAT biaya kunjungan dokter spesialis

- TIDAK MENDAPAT biaya operasi

- TIDAK MENDAPAT biaya aneka perawatan selama di rumah sakit

- TIDAK MENDAPAT biaya perawatan dirumah oleh juru rawat setelah rawat inap 

- TIDAK MENDAPAT biaya ambulan lokal

- TIDAK MENDAPAT biaya perawatan sebelum rawat inap

- TIDAK MENDAPAT biaya perawatan setelah rawat inap

- TIDAK MENDAPAT biaya rawat jalan darurat kecelakaan

- TIDAK MENDAPAT biaya rawat jalan perawatan kanker

- TIDAK MENDAPAT biaya rawat jalan cuci darah/kidney dyalisis

- TIDAK MENDAPAT santunan jika mengalami cacat permanen

- TIDAK MENDAPAT santunan jika mengalami kecelakaan

- TIDAK MENDAPAT santunan jika meninggal baik kecelakaan maupun tdk kecelakaan


Dengan TIDAK ADA perlindungan saat mengalami gangguan kesehatan*, maka target menabung selama 10 tahun sebesar Rp.120juta adalah sesuatu yang TIDAK BISA DIPASTIKAN karena gangguan kesehatan maupun kecelakaan KEMUNGKINAN bisa saja terjadi kepada siapa saja dan kapan saja.
               

Bandingkan jika si Bpk CERDAS menabung jangka panjang di Prudential:

Nominal menabung SAMA Rp.1.000.000/bulan

Jangka waktu menabung SAMA yaitu 10 tahun,

Maka setelah masa menabung 10 tahun, maka Bpk CERDAS akan memiliki Rp.120juta DAN TANPA menabung lagi SETIAP BULAN selama 10 tahun kemudian, maka tabungannya akan terus bertambah sampai dengan Rp.300juta-an

Selama masa menabung 10 tahun, APABILA Bpk CERDAS mengalami gangguan kesehatan* maka akan:

- MENDAPAT biaya Rawat Inap

- MENDAPAT biaya ICU

- MENDAPAT biaya kunjungan dokter umum

- MENDAPAT biaya kunjungan dokter spesialis

- MENDAPAT biaya operasi tipe 4

- MENDAPAT biaya operasi tipe 3

- MENDAPAT biaya operasi tipe 2

- MENDAPAT biaya operasi tipe 1

- MENDAPAT biaya aneka perawatan selama di rumah sakit

- MENDAPAT biaya perawatan dirumah oleh juru rawat setelah rawat inap

- MENDAPAT biaya ambulan lokal

- MENDAPAT biaya perawatan sebelum rawat inap

- MENDAPAT biaya perawatan setelah rawat inap

- MENDAPAT biaya rawat jalan darurat kecelakaan

- MENDAPAT biaya rawat jalan perawatan kanker

- MENDAPAT biaya rawat jalan cuci darah/kidney dyalisis

- MENDAPAT santunan jika mengalami cacat total karena kecelakaan Rp. + 450juta + tabungan

- MENDAPAT santunan jika meninggal karena kecelakaan + Rp.750juta + tabungan

- MENDAPAT santunan jika meninggal tanpa kecelakaan Rp.300juta + tabungan.

Demikian perbedaan jika Bpk CERDAS menabung di Prudential dibandingkan dengan menabung di Bank.
 

Jika Anda seorang Agen Asuransi dan mau menempatkan Nama dan telp halaman ini silahkan hubungi rahasia.im@gmail.com

Terima kasih :-)




Read more...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Betapa Besarnya Manfaat Asuransi (Kisah-Nyata)



Di suatu pagi, seorang suami pergi bekerja. Pada perjalanan ke pabrik, terjadi kecelakaan dan dia meninggal seketika. "Siapakah yang akan menyampaikan berita tragis ini kepada istrinya?" Terjadi perdebatan antara polisi dan pengemudi ambulan. Akhirnya polisi mengetuk pintu dan menyampaikan kabar itu kepada istrinya dan mengatakan bahwa jasad suaminya berada di dalam ambulan. Istri dan anak perempuannya menjerit dan istrinya lalu jatuh tak sadarkan diri. Kematian datang kepada siapa saja dan pada setiap saat tanpa peringatan sebelumnya. 

Dua minggu kemudian, para tetangga melihat sebuah truk berhenti di depan rumah itu. Truk dari toko furniture di daerah tersebut. Mereka mengambil sofa, meja makan, lemari besar, bahkan ranjang "double-bad"!. Para tetangga mengerti bahwa "cicilan lunak" ternyata sudah tidak lunak lagi pembayarannya! 

Beberapa minggu kemudian, mereka melihat lagi kejadian lain. Empat pria yang terlihat beringas mendatangi rumah itu. Si janda yang sudah jarang terlihat, keluar menuju pagar menemui mereka. Mereka memperlihatkan secarik kertas mirip surat sambil menunjuk ke arah mobil Toyota Corolla milik almarhum. Si janda dengan rela memberikan kunci mobil kepada mereka. Ia kembali masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya. Para pria itu mendorong mobil untuk menghidupkan mesin lalu pergi. Mereka disuruh perusahaan pembiayaan untuk menarik kembali mobil itu karena cicilan 2 bulan terakhir belum dibayar.

Beberapa hari kemudian, para tetangga melihat lagi loper koran memanggil-manggil si janda. Kali ini mereka tidak dapat lagi mengenalnya. Ia menjadi kurus. Sungguh kasihan. Ia tak lagi bergaul. Bahkan anaknya yang berusia 5 tahun tidak bermain lagi dengan teman-temannya. Loper itu minta agar tagihannya diselesaikan. Si janda berusaha menjelaskan dengan suara yang rendah karena merasa mat malu atas situasi yang dihadapinya, namun loper yang tak berperasaan itu meninggikan suaranya. Janda itu memintanya untuk menunggu. Ia kembali ke dalam rumah. Para tetangga dapat mendengar dengan jelas suatu benda yang pecah, sepertinya terbuat dari bahan beling atau plastik. Kemudian terdengar lagi tangisan anak perempuannya, "Mama, jangan ambil uang saya". Sudah jelas, ibunya telah memecahkan celengan tabungan anaknya. Ia membayar loper koran itu dengan uang recehan!

Itulah saat terakhir para tetangga melihat si janda. Ia takut bertemu dengan orang yang asing dan selalu mengunci diri. Bahkan gadis kecilnya dilarang untuk bermain dengan anak tetangganya maupun pergi ke taman tempat bermain, suatu yang sebenarnya ia rindukan. Bahkan hingga penjual es krim pun merasa kehilangan anak gadis yang manis ini.

Sampai di suatu siang yang panas, sebuah volvo biru mengkilat berhenti di depan rumahnya. Pengendaranya, seorang pria rapi yang ytampak menyenangkan, mengetuk pintu rumah. Setelah beberapa saat tanpa ada tanggapan, ia melihat sekelilingnya dan terkejut karena kedatangannya diperhatikan oleh para tetangga. Mereka melambaikan tangannya sebagai isyarat mengatakan "Tidak ada orang di rumah." Karena mencium hal yang kurang beres, orang asing itu mendatangi rumah tetangga di sebelahnya dan memperkenalkan diri sebagai Rizal Naidu, agen asuransi. Ia mengatakan bahwa kedatangannya adalah untuk memberikan kepada si janda, uang asuransi yang menjadi haknya.

Mendengar hal itu, para tetangga segera berkata, "Dia ada, dia ada di rumah". Salah satu wanita itu segera lari memutar ke belakang rumah dan memberitahukan kepada si janda untuk membuka pintu bagi orang yang datang menyelamatkannya. Segera pintu depan terbuka dan si agen tidak bisa percaya bahwa dialah wanita yang ditemuinya setahun yang lalu. Wanita ini benar-benar nampak menyedihkan.

Saat itu para tetangga sudah berkerumun di depan rumah. Si agen berkata, "Jangan katakan ibu tidak kenal saya. Saya pernah datang minum teh bersama almarhum suami suami ibu, ingat? Waktu itu saya mau menjual polis pada almarhum tapi ibu keberatan. Apakah ibu tahu bahwa keesokannya ia membeli polis senilai Rp.500 juta? Polis ini masih berlaku. Maafkan saya karena baru datang, tapi saya tidak menerima kabar sebelumnya. Suami ibu meminta saya merahasiakan hal asuransi ini. Mulai sekarang ibu tidak perlu kuatir lagi. Kami akan menjaga ibu dan anak ibu seperti yang sudah kami janjikan kepada almarhum suami ibu".

Janda itu tidak bisa mempercayainya. Air mata kebahagiaan jatuh ke pipinya saat ia memeluk anaknya dengan lega. Kemudia ia jatuh berlutut dan berterima kasih kepada agen itu. Beberapa tetangga datang mengucapkan terima kasih dan pujian kepada si agen atas kebaikan yang dilakukannya. Agen itu melihat beberapa di antara mereka turut meneteskan air mata.

Pekerjaan kita adalah PEKERJAAN YANG MULIA. Saya sulit melukiskan perasaan saya ketika meninggalkan rumah itu. Masa depan mereka telah terjamin. Anak gadis kecil yang manis itu kini dapat bermain lagi dengan teman-temannya. Uang untuk pendidikan telah tersedia. Ibunya dapat hidup tenang dan bermartabat. Masih banyak keluarga lain yang mungkin ibunya akan menjadi janda seperti tadi. Mereka tidak mungkin datang langsung ke perusahaan asuransi untuk membeli asuransi jiwa. Kitalah para agen, harus pergi ke medan pertempuran untuk mengatasi keberatan yang mereka buat-buat dan menjual manfaat-manfaatnya demi kepentingan mereka. (Sumber: buku "MDRT THROUGH POWER CLOSING AND HANDLING OBJECTIONS Edisi Bahasa Indonesia oleh Dr. Rizal Naidu, hal.178)

Keuntungan berasuransi dengan saya karena:
1. Saya sudah berkomitmen untuk menjalani sisa hidup saya dengan melayani masyarakat melalui pelayanan manfaat perlindungan asuransi. Dengan demikan setiap orang yang berbisnis perlindungan dengan saya akan saya layani selama hidup saya.

2. Perusahaan dimana saya bekerja sudah terbukti sejak tahun 1848, dan merupakan perusahaan asuransi jiwa no.1 terbaik di Indonesia. (Sumber: Majalah Investor Edisi Juli 2012). Majalah Investor ini setiap tahun edisi bulan Juli membahas semua perusahaan asuransi di Indonesia.

Jika Anda seorang Agen Asuransi yang mau menempatkan nama dan nomor HP di halaman ini silahkan email ke rahasia.im@gmail.com

Terima kasih :-)





Read more...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kapal Pesiar dan Sekoci Penyelamat



Sebuah kapal pesiar selalu dilengkapi dengan apa yang namanya "lifeboat" atau "sekoci penyelamat".

Pertanyaannya:
Apakah setelah dilengkapi dengan "sekoci penyelamat" maka sang empunya kapal pesiar tersebut menginginkan kapal pesiarnya mengalami musibah "tengelam"? jawabannya sudah pasti : TIDAK.

Begitu juga dengan mereka yang mau memperlengkapi "kapal kehidupan" keluarganya dengan "sekoci asuransi". Dengan membeli asuransi BUKAN BERARTI si pemilik polis asuransi menginginkan mengalami musibah sakit atau kecelakaan atau bahkan meninggal.

Tujuan sebuah kapal pesiar diperlengkapi dengan sekoci penyelamat yaitu mengantisipasi APABILA terjadi kecelakaan saat sedang berlayar. Disini dikatakan "APABILA" karena tidak ada seorang pun yang bisa menduga secara pasti kapan musibah itu datangnya, walaupun kapal itu sudah dibuat seaman dan secanggih mungkin. Contohnya seperti kapal pesiar super mewah "Titanic". sebelum berlayar sudah dilengkapi dengan beberapa sekoci penyelamat bukan berarti si empunya kapal menghendaki kapalnya mengalami musibah. Bahkan yang SUDAH PASTI tidak ada penumpang yang mau ikut berlayar dengan kapal yang TIDAK MEMILIKI sekoci penyelamat, benar bukan? 

Demikian juga tujuan seseorang membeli asuransi baik itu asuransi kesehatan, pendidikan, penghasilan, pensiun, jiwa, kecelakaan, kerugian bahkan kematian bukan karena orang tersebut atau orang lain MENGHENDAKI atau MENGINGINKAN si pemilik asuransi mengalami musibah.

Justru sebaliknya, mereka yang membeli asuransi begitu peduli dengan orang-orang yang bergantung kepada mereka. APABILA terjadi musibah dengan si "pemegang asuransi/sumber penghasilan bagi keluarga" maka sudah ada cadangan pengganti sumber keuangan. Dengan demikian orang-orang yang kita cintai tetap dapat melangsungkan kehidupan mereka dengan sejahtera.





Read more...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mobil dan Ban Cadangannya



Setiap orang yang memiliki kendaraan roda empat, sebagian besar membawa ban serep/cadangan di mobilnya.

Apakah dengan menyediakan ban serep maka si pemilik mobil "berharap" salah satu ban dari 4 buah ban yang sedang terpasang mengalami pecah ban saat sedang berkendara dalam sebuah perjalanan? Jawabannya sudah pasti "TIDAK"

Demikian juga dengan manfaat jika kita "menyediakan/membeli" ASURANSI untuk diri kita, keluarga kita ataupun usaha kita. Dengan membeli ASURANSI JIWA bukan berarti saya berharap saya meninggal dunia. Seperti halnya sebuah ban cadangan sebuah mobil, saya TIDAK MAU MENGALAMI BAN KEMPES dan juga SAYA TIDAK TAHU KAPAN "mengalami kempes ban" OLEH SEBAB ITU saya HARUS menyediakan ban cadangan.  

Demikian juga halnya dengan PENYAKIT atau KEMATIAN, saya sama sekali tidak berharap terjadi namun saya tidak bisa memastikannya. Cara yang terbaik yaitu berjaga-jaga. Menyediakan "ban serep" biaya kesehatan, "ban serep" sumber penghasil keluarga. Caranya yaitu dengan membeli Asuransi.



Read more...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS